Jumat, 09 Maret 2012

English Is Fun, Interesting and Enjoyable


Setelah selesainya proses kegiatan akademik dan pengasuhan semester ganjil,IPDN kampus sumatera barat melakukanb kegiatan Laboratoryum of English Training ( Pelatihan Laboratorium bahasa Inggris ) bertempat di Aula Pusdiklat Regional Bukittinggi .melalui ketua pelaksana kegiatan bapak Ir.Heryaman,M.Si Kegiatan Pelatihan Laboratorium Bahasa Inggris ini terselenggara dengan tujuan agar para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam berbahasa inggris serta dapat mengusai dan terampil dalam berbahasa Inggris.Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang perwakilan masing-masing kelas baik Nindya Praja dan Madya Praja.
 Dalam kesempatan yang sama,direktur IPDN Kampus Sumatera Barat DR.Drs H Ismail Nurdin,M.Si ketika membuka Laboratoryum acara Laboratoryum of English Training selasa,7 februari 2012 menyampaikan sambutannya anak-anak indonesia menghabiskan lebih dari 2000 jam belajar bahasa Inggris sejak sekolah dasar hingga universitas dan umumnya mereka tetap tidak dapat berbicara secara fasih. Pendekatan dan pelatihan seperti ini  dirancang untuk membangun kepercayaan diri dan kelancaran berbahasa Inggris secara alami praja khususnya Praja IPDN Kampus Sumbar. Selain itu,Beliau menambahkan dalam belajar bahasa inggris itu yang terpenting semangat,kesungguhan,dan kebiasaan harapannya para Praja sekurang-kurannya menguasai 450 toefl.
Kemudian mewakili panitia penyelenggara,Ibu Dra Sri hartati,M.Si menjelaskan pelatihan Laboratorium Bahasa Inggris yang dilaksanakan dalam waktu 2 hari dengan pemateri yang berkompetensi dibidang Bahasa Ingrris yakni para Dosen STTA dan STAIN Bukittinggi.Materi yang disampaikan meliputi what is English,English is Enjoyable and interesting,Free speaking activities (preparation and modelling),parapeserta akan dibagi dalam 3group berdasarkan kemampuannya.
Kegiatan ini,membangun pondasi penting berbahasa Inggris (membaca, menulis, mendengar, berbicara, tata bahasa dan kosakata),secara terfokus menekankan kefasihan, kepercayaan diri, kemampuan sosialisasi, kreativitas dan ketepatan.kami menyebutnya "metode pembelajaran multi dimensional",tutur NP.Ario Febri sebagai psalah satu peserta dan juga merupakan anggota UKP-ECU.(Safrol)

Study Wisata ala Praja IPDN Kampus Sumbar


Dalam mengisi kegiatan kosong sembari menunggu jadwal akademik semester 6 bagi nindya praja, hal tersebut diisi dengan kegiatan – kegiatan menarik seperti study wisata yaitu mengunjungi milik sastrawan Taufik Ismail, siapa sih anak Indonesia yang tidak kenal dengan sosok bapak puisi ini ???
Sekilas informasi bapak taufik ismail lahir di nagari koto laweh kabupaten tanah datar 76 tahun yang lalu beliau mendirikan rumah puisi pada tahun 1998 atas gagasan istrinya uni ati rumah puisi taufik ismail terletak di nagari aiek angek kabupaten tanah datar tempatnya sangat strategis diatas bukit kecil, terlihat jelas bentuk dan rupa dari gunung merapi dan gunung singgalang, suasana dirumah puisi ini sejuk terlihat pemukiman warga serta ladang sawah yang tertata rapi nagari pandai sikek ikut mempercantik pemandangan rumah puisi taufik ismail.
Rumah puisi merupakan gabungan dari perpustakaan yang berisi 7000 judul buku milik taufik ismail dan buku-buku milik sastrawan tanah air maupun mancanegara, tempat pelatihan guru bahasa dan sastra, sanggar siswa membaca buku dan berlatih menulis, tempat sastra minangkabau di apresiasikan dan tempat untuk berinteraksi para sastrawn tanah air.
Setelah kurang lebih 2 jam berada didalam rumah puisi perjalanan dilanjutkan ke kota padang panjang tepatnya ke pusat kebudayaan minangkabau (minangkabau village). Berada didalam rumah gadang (rumah adat suku minangkabau-sumbar) ternyata asyik selain bentuknya yang unik dengan ujung atap yang menjulang keatas, ukiran dinding yang indah dan penuh makna.
Kami serasa kenyang dan lengkap berada disana dengan suguhan legenda malin kundang, siti nurbaya, dan juga prolog tradisi merantau bagi anak laki-laki di sumatera barat.
Menarik dan luar biasa, jumat (10/2) bagi 30 orang nindya praja. Tidak sia-sia bagi kami menginjakan kaki di ranah minang ini, banyak hal dan manfaat yang akan dibawa pulang seperti potongan kata kiasan berikut ini “bilo pueh agiak tau nanlain”. (safrol)

Sekali Dayung 2 Prosesi Terlampaui


            Prosesi pernikahan purna praja adalah salah satu “ritual” sebagai penghormatan bagi purna praja yang akan melangkahkan kaki ke jenjang pelaminan. Ritual prosesi Dharma Asta Brata biasanya dilakukan oleh Unit Kegiatan Praja (UKP) Pasukan Inti (PASTI), namun tidak jarang praja yang tidak tergabung dalam PASTI di minta tolong oleh purna praja untuk menggelar prosesi ini.

            Pasti IPDN Kampus Sumatera Barat kali ini mendapat dua kali kesempatan untuk menyelenggarakan Prosesi Pernikahan dalam waktu yang berdekatan. Pasangan Niko (Purna Praja Angkatan 17) dan Qory, wanita asal Payakumbuh adalah pasangan pertama yang meminta regu PASTI IPDN Sumatera Barat untuk menggelar prosesi yang bertempat di Gedung Olah Raga Payakumbuh, Rabu (08/02).
            Selain dihadiri oleh kerabat dan purna praja, pernikahan ini juga dihadiri oleh walikota Payakumbuh, Drs. AKBP. SYAMSUL BAHRI yang sekaligus bertindak sebagai pemimpin prosesi. Rangkaian acara ini dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan Prosesi Dharma Asta Brata sebagai pembukanya.

            Setelah menggelar prosesi di Payakumbuh, tim PASTI IPDN Kampus Sumatera Barat langsung bergegas menuju ke Kabupaten Pasaman Barat untuk menggelar prosesi yang sama.
            Kali ini pasangan Andre Afandi, S.Stp (purna praja Angkatan 17) dan Crisye Okrila, Amd.RM wanita asal Pasaman yang meminta PASTI untuk menggelar acara serupa. Acara prosesi di gelar di Aula Pemda Kabupaten Pasaman Barat.  Drs.H. Baharuddin R, MM selaku wakil bupati Kabupaten Pasaman Barat bertindak sebagai pemimpin jalannya Prosesi pernikahan.
            Jarak tempuh yang jauh dari kampus IPDN menjadikan tim PASTI menginap semalam sekaligus sebagai persiapan gladi untuk kelancaran prosesi ini. Meski melelahkan, bagi tim PASTI dan pendukungnya, ini merupakan pengalaman yang menyenangkan sembari bentuk pengabdian dan pelestarian “espirite of the corps” yang di agung– agungkan dalam kampus ini. click here for the gallery
Artikel by : dodoL 
Foto by    : ayobangkit!

Cinta dalam Masa Ini, Akankah Berakhir di Prosesi?


            Siapa yang tidak mau hubungan asmara di kala menjadi praja, berakahir di pelaminan dengan didahului dengan Prosesi? Pasti semua kita menginginkan hal yang sama. Namun, cinta diantara praja rupanya tidak semudah persemian cinta di luar lingkup praja. Bagi pasangan praja, sebuah perjuangan lebih memang harus dilalui. Dan inilah artikel yang akan mengungkap perjalanan asmara sesama praja dan langkah mudah mengakhirinya di prosesi. Artikel ini saya dedikasikan kepada NWP. Vidia Prayuasmidan “ My illution” yang telah memberi saya inspirasi didalamnya.
            Cinta, merupaka kata yang sulit untuk didefenisikan. Annemarie Schimmel dalam bukunya, “ Akulah Angin Engkaulah Api. ”,
yang melukiskan kehidupan dan karya Jalaludin Rumi, mengatakan, “ Bagaimana menerangkan cinta? Akal yang berusaha untuk menjelaskannya seperti keledai di dalam rawa dan pena yang berusaha menggambarkannya akan hancur berkeping – keping “. Begitulah cinta, sebuah konsep abstrak yang tidak bisa dideteksi keberadaannya namun bisa dirasakan. Cinta datang kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun yang menginginkannya.
Kelas, Menza dan Praktek Lapangan biasanya menjadi awal persmaiannya. Pertengkaran kecil antara praja terkadang menjadikan cinta setelah hilang benci. Semuanya bisa terjadi disini, karena pada dasarnya praja adalah insan biasa yang membutuhkan teman untuk berbagi cerita, cita dan duka.
 Selektif dalam memilih pasangan sudah menjadi keharusan, apalagi bagi praja yang menginginkan hubungan yang berkelanjutan, tidak hanya sebatas PKD (Pos Keamanan Dalam) Kampus saja. Inilah trik dan tips untuk menciptakan harmonisasi dalam hubungan :

  • Don’t judge the book look the cover. Jangan pernah menilai praja hanya dari tampilan luarnya saja. Terlena dalam tampilan luar tidak menjamin kesetiaan dan kebenaran kata – kata yang di ucapkannya.
  •  Jangan pernah menggadaikan perasaan cinta pada seseorang yang tidak mau berkomitmen. Kebjikan kampus daerah memaksa puluhan praja melakukan hal tersebut. Namun ingat, cinta itu bukan retorika yang bisa diselesaikan dengan sejuta bahasa dan seribu satu janji, tapi perlu ada komitmen dan tindakan yang nyata.
  • Hati – hati dengan perkembangan teknologi. Karena perkembangan teknologi informasi ternyata berbanding lurus dengan banyaknya kasus yang biasa kita “Andi Lau” (Antara dilema dan Galau) di kalangan praja. 
  • Jangan pernah membiarkan cinta berdiri sendiri tanpa di proteksi dengan kasih sayang. Cinta itu terkadang buta, ia bisa membuat kita melakukan hal – hal gila, dan tanpa adanya kasih sayang maka semuanya akan terjadi begitu saja.
  • Jangan pernah menggunakan teori kemungkinan. Mungkin ia adalah yang terbaik, mungkin ia setia, mungkin ia pengasih, mungkin ia penyayang, dan seterusnya. Karen orang yang sedang jatuh cinta, semua jadi indah. 
  • Jadilah pecinta yang kalkulatif, yang mengkalkulasikan segala untung dan rugi di tengah pusaran budaya hedonisme yang hanya menawarkan kenikmatan semu.
  • Gunakan teori layang – layang. Disaat ia mendekat, cobalah untuk mengulurkan tali dan sedikit menjauh. Disaat ia mulai menjauh, tariklah talinya dengan memancarkan pesona diri agar ia mendekat dengan perlahan.karena salah satu kelemahan cinta adalah ketika ia dibuat penasaran.
  •  Disaat akan menjalin cinta, bukalah lebar – lebar mata, telinga dan hati mendengarkan semua informasi tentang dirinya. Dan setelah memutuskan untuk berhubungan, tutup seluruh mata, telinga dan hati kecuali dari pasangan anda. Belajar untuk tetapkan hati dan prasangka.
Semoga kitab ini membantu banyak pasangan praja untuk melanjutkan perjalannnya hingga prosesi nantinya. “Cinta bukan sumber kebahagiaan, namun ketiadaan cinta adalah sumber derita. “(dodoL).

Catatan Sebuah Perjalanan. . .


GN. TALANG, Kabut itu begitu pekat menyelimuti hampir seluruh permukaan bumi. Namun tak akan kubiarkan pekatnya kabut hari itu masuk ke dalam jiwa dan pikiranku. Pikiran positif terus kubangun dan kujaga hingga tak ada sebersit rasa pesimis di hari itu. Senyum, canda, tawa dan nyanyian yang didendangkan orang disekitar semekin mempertebal kekuatan positif dalam diriku untuk mengawali sebuah perjalanan yang sangat berarti dalam sejarah kehidupanku. Meskipun kurasakan pikiran dan perasaan yang yak selaras dengan alam saat itu. Hingga akhirnya aku dan teman-teman tiba dikaki gunung Talang di nagari Bukit Sileh Kab. Solok, Sumatera Barat. Ya,, hari itu aku bersama beberapa orang rekan akan melakukan pendakian puncak gunung talang pada ketinggian 2597 mdpl.

Keindahan panorama beberapa gunung di sumatera barat dan jambi seperti merapi, singgalang, tandikek, talamau dan kerinci, serta empat kawah aktif yang berada dipunggung gunung dengan disinari cahaya jingga yang muncul dari sela-sela awan di ufuk timur menjadi pemandangan luar biasa yang terus memenuhi pikiranku hingga tak ku hiraukan dinginnya kabut yang menyelimuti puncak hingga kaki gunung Talang.


Kulangkahkan kakiku menyusuri jalan setapak menuju sebuah tujuan tak tak ku tau dimana tujuan itu. Bagaimana aku tau dimana tujuanku, ketika kutajamkan pandangan berbagai arah, tak satupun yang dapat kulihat selain kabut yang sungguh pekat di sore itu. Tapi apalah peduliku akan rintangan kecil itu, masih belum mammpu menggoyahkan semangatku untuk menggapai tujuan ku saat itu. Semakin kunikmati perjalanan itu, seiring kudengar nyanyian dari burung dan desir angin yang memberikan ketenangan dalam jiwa yang tak kan ku dapatkan pada belahan kehidupan yang lain. Meski semakin dingin saat itu, semakin membuat aku terpacu untuk bergegas melangkahkan kaki-kakiku melewati tebing dan tanjakan terjal yang Nampak sangat panjang di depan mata.
Ketika aku daki langkah demi langkah melewati punggung-punggung bukit, tak ku sangka matahari tersa begitu cepat beranjak meninggalkanku dengan membawa pergi cahaya yang menerangi sing hariku. Hingga tak kudapati seberkas cahayapun selain tiga lampu senter yang mengiringi setiap langkah-langkah kita yang semakin mengecil seiring hilangnya cahaya malam itu.
Harapanku pun mulai terkikis sedikit demi sedikit. Tanjakan terjal yang semakin tak berujung dengan nafas yang mulai tersengal karena oksigen yang semakin menipis pada ketinggian itu, belum lagi kaki yang mulai gemetar diterpa dingin hembusan angin. Hujan rintik pun seolah tak mau kalah untuk menghadang perjalanku bersama para sahabat petualang yang ada bersamaku. Dua langkahku terasa seratus langkah yang begitu berat. Hingga rasa letih yang datang menjadi seribu kali lipat dari biasanya.
Kubangun istana sementara di atas bebatuan cadas dan diantara pohon yang berada di lereng gunung itu. Mengisi lambung yang mulai kosong, benrnyanyi dan berdendang mengusir dingin yang melekat didalam diri dan mengembalikan semangat yang mulai luntur oleh gerimis yang turun di lereng gunung pada malam itu. Takkan aku biarkan rasa pesimis yang mulai terus terbangun menghantui pikiranku sehingga aku menyerah sampai disitu. Kubuang jauh-jauh rasa itu bersama para sahabat petualangku. Akhirnya usaha kita berhasil dingin angin yang berhembus kencang saat itu membawa serta kabut yang menghalang pandangan di depan mata. Sehingga bintang- bintang dari dasar bumi pun bermunculan menghiasi pandangan mataku. Ya,,, itu adalah cahaya lampu rumah-rumah warga di bawah gunung.  Aku berhasil, seperti cerita dalam buku yang beberapa hari ini kubaca. Kekuatan positif memeng mampu membawa kita pada kondisi yang kita inginkan. Namun lebar senyumku tak dapat bertahan lama. Tak lama berselang, hujan rintik mulai datang kembali menutup semua pandangan dari keindahan alam yang tak begitu lama aku nikmati. Dan semakin mengkaburkan harapan dari depan mata.
Mana mungkin aku meneyerahkan keadaan itu pada pikiran negative yang ada pada diri dan para sahabat. Aku tak rela, aku tetap menjaga semangat dan rasa optimis itu. Bahkan kumanfaatkan kondisi hujan itu untuk memenuhi persediaan air yang mulai menipis. Mulai kutampung air hujan tetes demi tetes, hingga seluruh jurigenpun penuh. Tetap, senyum dan rasa optimis masih ada dalam benakku, harapan mencapai puncak di esok hari masih terpahat di kening dan terbaca secara jelas. Berharap alam akan tau apa yang terpahat dikeningku itu dan mengijinkanku untuk menggapainya, karena kutau perjalanku hanya tinggal beberapa jengkal lagi. Hingga akhirnya aku tertidur lelap diantara tetes air hujan yang terus jatuh membasahi bebatuan dan menambah dingin malam itu.
Pagi menjelang, aku bergegas menegakkan badanku dan langsung kuarahkan pandanganku ke langit. Betapa kecewanya hatiku, pandanganku tak berubah hujan dan kabut itu tetap setia menutupi keindahan alam gunung talang dan seakan tak rela memperlihatkan pesona itu kepada ku. Aku masih belum mau menyerah, ku ambil mantel, ku ikatkan tali sepatu dengan kencang. Melangkah dan mencoba menerjang kabut dan hujan yang turun di pagi itu. Berharap aku tau apa yang menjadi tujuanku sebenarnya.
Tapi ternyata alam tak mengijinkan langkahku itu, hujan menjadi lebih deras, anginpun bertiup sungguh kencang hingga tak mugkin lagi kugerkkan kakiku untuk melangkah menuju puncak harapankun. Dan akhirnya aku harus lapng dada untuk meletakkan harapan itu di lereng gunung talang, dan menghempaskannya keras-keras di antara bebatuan cadas agar harapan  dan kekecewaan itu tak lagi muncul dalam setiap hembus nafasku,, .
“kekecewaan bukanlah jawaban atas semua ini, hanya mampu tersenyum kepada alam dan berteriak alkhamdulillah…”
Karena bersyukur  adalah jawaban yang paling tepat saat ini,,
alam akan memberikan ajaran kepada  setiap manusia yang mau bersahabat, hingga jangan pernah lelah untuk berbagi waktu dengannya….
“…natural mystic, if you listen carefully you will hear…(Bob Marley)
Lereng gunung Talang- 12 februari 2012
Agoy  and d’crew
WAPA MANGGALA
‘ 

Gaji PNS, TNI, Polri Naik, Ini Rinciannya


sumber: INILAH.COM 
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) No 15, 16, dan 17 tahun 2012 tentang perubahan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian RI (Polri).
Sebagaimana dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet RI, dengan diterbitkannya PP tersebut maka gaji pokok terendah PNS, TNI, Polri sebelum remunerasi adalah sebagai berikut:
1. PNS golongan 1a masa kerja 0 tahun = Rp 1.260.000.
2. Anggota TNI dan Polri untuk prajurit satu dan bhayangkara dua dengan masa kerja 0 tahun = Rp 1.325.000.
Gaji tersebut diluar tunjangan keluarga yang besarnya untuk istri/suami 10% dari gaji pokok dan anak 2% dari gaji pokok, tunjangan pangan sebesar nilai beras per 10 kg/orang, tunjangan jabatan untuk pejabat struktural maupun fungsional, tunjangan umum untuk yang tidak memegang jabatan struktural maupun fungsional.

“Ketentuan mengenai gaji baru PNS berlaku mulai 1 Januari 2012,” bunyi Pasal 1 Ayat 2 PP No. 15/2012. Hal yang sama juga berlaku untuk gaji baru anggota TNI dan Polri sebagaimana bunyi Pasal 1 ayat 2 PP No. 16/2012 dan Pasal 1 ayat 2 PP No. 17/2012.
Dasar perubahan gaji PNS, TNI, dan Polri adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna, serta kesejahteraan PNS, anggota TNI dan Polri.
Gaji pokok PNS, TNI, dan Polri di level petinggi juga ikut naik, yakni:
1. Gaji pokok terendah untuk PNS Golongan III a dengan masa kerja 0 tahun = Rp 2.046.100. (sebelumnya Rp 1.902.300) dan tertinggi IIId dengan masa kerja 32 tahun adalah Rp 3.742.300 (sebelumnya Rp 3.332.000).
2. Sedang untuk golongan IVa masa kerja 0 tahun adalah Rp 2.436.100 (sebelumnya Rp 2.245.000), sedang tertinggi untuk golongan IVe masa kerja 32 tahun adalah Rp 4.608.700 (sebelumnya Rp 4.100.000).
3. Untuk prajurit dua TNI atau bhayangkara Polri dengan masa kerja 0 tahun sesuai PP No. 16/2012 dan PP No. 17/2012 gaji pokoknya) adalah Rp 1.325.000 (sebelumnya Rp 1.230.000).
4. Sedang prajurit TNI dengan pangkat kopral kepala atau prajurit Polri dengan pangkat ajun brigadir polisi dengan masa kerja 32 tahun menerima gaji pokok sebesar Rp 2.365.600 (sebelumnya Rp 2.134.600).
4. Adapun perwira pertama TNI dengan pangkat letnan dua atau inspektur polisi dua masa kerja 0 tahun menerima gaji pokok Rp 2.198.400 (sebelumnya Rp 2.032.100).
5. Perwira TNI dengan pangkat kapten atau ajun komisaris polisi dengan masa kerja 32 tahun memperoleh gaji pokok Rp 3.803.100 (sebelumnya Rp 3.385.000).
6. Perwira tinggi TNI dengan pangkat Brigjen, Laksamana Pertama atau Marsekal Pertama dan Polri dengan pangkat Brigjen dengan masa kerja 0 tahun menerima gaji pokok Rp 2.644.400.
7. Perwira tinggi TNI dengan pangkat Laksama, Jenderal dan Marsekal atau dengan Polri dengan pangkat Jendral dengan masa kerja 32 tahun memperoleh gaji pokok Rp 4.717.500 (sebelumnya Rp 4.072.000).
[tjs]

Pemimpin Harapan Komunitas Rambut Gimbal….


Ketika belajar teori kepemimpinan teori apa yang anda dapat dari buku. Tentunya berbagai jenis kepemimpinan yang diajarkan dalam berbagai refrensi bangku kuliah yang kini memenuhi otak kita sebagai generasi penerus bangsa. Ada jenis kepemimpinan pamong praja, model kepemimpinan asta brata, model kepemimpinan klasik, modern  dan jenis-jenis kepemimpinan lain yang entah apalah namanya saya juga kurang paham karena terlalu banyak teori yang memenuhi isi kepala. Terlepas dari semua teori yang mungkin membosankan itu. Pernahkah kita membayangkan mengambil model kepemimpinan dari jalanan. Ya.. terdengarnya memang lucu dan konyol. Mana mungkin kita dapat mengambil nilai kepemimpinan dari jalanan. Tapi inilah yang terjadi, ternyata kondisi jalanan tak seburuk seperti yang tampak dimata kita. Dari sini kita akan menguak fakta  ini.
            Bila mendengar kata reggae apa yang anda pikirkan. Saya yakin, semua kepala akan tertuju pada sosok para penggila rambut gimbal yang sering mewarnai jalanan dan panggung-panggung music. Kata reggae juga identik dengan kehidupan foya-foya para penganutnya yang sangat akrab dengan alcohol dan ganja. Gaya hidup yang bebas seakan membawa mereka terbang melayang seiring alunan music yang selalu mereka dendangkan setiap hari. Nampaknya mereka tak peduli dengan bangsa dan Negara ini. Bagaimana mau mengurusi Negara dan bangsanya, sedangkan diri mereka sendiri tak pernah terurusi hingga wajah-wajah mereka Nampak lusuh dan kumal.

            Namun dari kebebasan inilah mereka selalu bermimpi dan berandai-andai dapat merubah nasib dari negeri yang sangat mereka cintai. Meskipun dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Hanya melalui sebuah lagu yang selalu dinyanyikan dengan selengekan dipinggir jalan. dari bait ke bait lagu yang mereka lantunkan tersirat harapan seorang pemimpin Negara yang dicintainya ini. Kira-kira seperti ini lirik lagu yang berjudul “OM FUNKY” ciptaan seorang musisi reggae Indonesia yang dikenal sebagai Tony Q rastafara.
Berteman segelas kopi panas
Dia Baca koran hari ini
Dari berita politik, kriminal, olahraga, selebriti
Sampai berita harga kebutuhan pokok sehari-hari
Yang kian bersaing dengan harga diri

Aww.. aww..aww
Nggak terkendali

Hai Om Funky
Tampang keren istri satu anak dua
Bekerja keras dan jago gaul
Disenangi teman kagak punya lawan
Sering bikin orang tertawaLupa akan masalah
Di negeri yang katanya... Uh yeah..
Gemah ripah, loh jenawi
Yang telah berubah arti
Oh sayang, sayang...

Utang dulu bayar nanti
Utang dulu cucu yang melunasi
Hai Om Funky
Yang doyan tempe
Hidup sederhana dan cinta damai
Murah senyum sapa, jujur, dan bersahaja
Nggak beda-bedain warna, kulit, agama
Kaya miskin sama saja
Selalu adil dan bijaksana


Di jaman gila sekarang ini
kau figur langka yang sedang kita cari
Sehingga ku bermimpi
Sehingga ku berandai-andai
Alangkah indahnya kalau masih ada
Om Funky di sampingmu
            Meskipun hanya dirangkai dengan kata-kata yang sangat sederhana dan bahasa yang selengekan, itulah pemimpin yang menjadi dambaan para msayarakat Indonesia khususnya para pecinta warna merah kuning dan hijau itu. Kerinduan mereka akan figure pemimpin seperti om funky yang selalu Bekerja keras dan jago gaul,Disenangi teman kagak punya lawanSering bikin orang tertawa, Hidup sederhana dan cinta damaiMurah senyum sapa, jujur, dan bersahaja Nggak beda-bedain warna, kulit, agamaKaya miskin sama saja Selalu adil dan bijaksana.
            Si rambut gimbal yang lusuh memiliki mimpi lewat lagunya terhadap pemimpin negeri ini. Ini merupakan kontribusi si rambut gimbal yang luar biasa pada negerinya. Mereka berharap para pemimpin di negeri ini seperti yang mereka inginkan. Hanya lagu, karena memang itu yang dapat mereka lakukan untuk negerinya. Tapi harapan besar tertancap pada pundak para calon pemimpin yang akan mengisi negeri ini. Bagaimana tanggapan kita, jika rambut gimbal yang lusuh serta hidup dijalannan saja ingin negeri ini maju lewat pemimpinnya. Bagaimana dengan kita..??? apa yang dapat kita lakukan untuk negeri ini….
…mampukah kita menjadi om funky seperti yang diharapkan oleh komunitas rasta ituu…
16 februari 2012